South Mount atau lebih dikenal Gunung Kidul yang terletak lebih
kurang 90 km dari Yogyakarta, merupakan kabupaten yang terletak di
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kita mengenal beberapa pantai yang cukup indah di dataran Gunung
Kidul ini, seperti Pantai Baron, Kukup dan Krakal. Ta' ayal lagi,
pantai-pantai ini merupakan pantai andalan Pemerintah Gunung Kidul.
Namun jangan salah, pantai-pantai di Gunung Kidul, selain masih
alami, juga sangat indah.
Selepas Baksos bulan Juli di Pendopo Dinas Gunung Kidul dan
sempat meluangkan waktu ke pantai yang sedang menjadi topik hangat
di kalangan advanturir. Bupati Gunung Kidul menyarankan kami, untuk
mengunjungi pantai Siung, yang letaknya kurang lebih 70-an km dari
Wonosari. Tidak puas, kunjungan pertama....maka tepatnya 12 Oktober
2003, sekaligus mencanangkan desa Dhuwet-Tepus menjadi desa binaan
Lions Club Yogyakarta Puspita Mataram, saya dan beberapa rekan
Lions, meluangkan waktu kembali ke pantai Siung, yang dirasa
mempunyai magnet tersendiri untuk dilukiskan alamnya dengan tak
cukup dengan sepenggal kata.
| | | | | | |
| | | [navigasi.net] Pantai - Siung | | | | |
Setelah selesai memberikan bantuan listrik tenaga surya, pustaka
desa, pemeriksaan mata serta pengobatannya, pemeriksaan gigi dan
pengobatannya, bazar pakaian pantas pakai.....maka kami segera
menyusuri tepian Siung, yang letaknya kuranglebih hanya 2 km dari
dusun Dhuwet yang jalan-pun ampun dari jalan raya ke dusun Dhuwet,
belum terkondisikan. Tapi Penulis enjoy menikmati jalanan ini -
cobainn gaya offroad (berbatu, naik , gersang, dan hanya
cukup satu mobil....satu sisi kadang jurang * akhirnya kita cuman 2
mobil aja, yang lain nyerah...balik !!!)
Begitupun perjalanan menuju pantai Siung, dari rumah bu Kades
yang letaknya dipinggir jalan raya, menuju pantai Siung jalanan
seperti menuju desa Dhuwet. Alam yang berbatu, karang dan legam.
Pepohonan mulai hijau....tidak saat kami pertama bulan Juli kemari.
Sepi.......satu orang kami temui saat memotong dahan yang tampak
kering.
Di satu tanjakan jalan agak beraspal, di kejauhan pantai Siung
berdebur-debur......wahhhhh.......bisa terbaca karang sisi kanan
dan kirinya. Gas pedal-pun ditarik kencang, ingin cepat sampai. Dan
begitulah.....saat kami tiba diparkir-an mobil, sambutan ramah
segelintir penduduk yang sedang duduk-duduk ditepian parkir.
Penulis memisahkan diri dari rombongan, sengaja ingin mengambil
moment-moment khusus pesanan Bang Hendri. Mendaki sedikit bukit
disebelah kanan, Penulis sempat membaca peraturan panjat tebing dan
memotretnya . Rupanya, disinilah para pecinta alam dan pemanjat
tebing berlatih. Dari atas sempat ambil gambar.......saat menuruni
trek agak tajam, dibawah karang terlihat aluran
air.....bening....dan tampak batuan pantai yang begitu indah (
inget di LOMBOK deh )......saat menyusuri air dangkal, terlihat
celah-celah karang yang berdiri sendiri-sendiri....duhhh
...bagusnya. Dari celah, tampak deburan ombak pantai selatan.
Sempat ngeri juga, kalau tiba-tiba air pasang....maka, aku
terkurung dan bahkan bisa terseret..........
Di kejauhan, karang-karang yang menjulang ( kayak di
Bali......), tampak begitu indah. Disisi kiri pantai, bukit yang
ber-karang hanya tampat di depan saja. Pantai ini memang indah,
terkukung dua sisi yang menkjubkan. Dan tidak begitu jauh.
Menyusuri pantai-nya, sesekali mengambil batu-batu kecil atau kulit
kerang yang berserakan berwarna-warni.
| | | | | | |
| | | [navigasi.net] Pantai - Siung | | | | |
Pasirnya yang putih, juga membuat kagum dan sempat
terheran-heran......satu sudut yang lain, ada lapisan pasir putih,
coklat, hitam legam,coklat kehijauan, lalu putih lagi......bagus
banget ( ada ni fotonya).....( kenapa ya????). Di kejauhan, deburan
ombak benar-benar melapangkan kegalauan.
"Tanggal 21 saja kesini lagi, ngelabuh" begitu Gusti
Widjoyokusumo berseloroh. Melihat Penulis serius menikmati alam.
Acung jempol buat beliau, yang sebulan yang lalu, sempat mengadakan
pemetaan laut, dengan tidak gentar mengarunginya bersama 3 orang
lainnya menggunakan kapal kecil. Padahal ombaknya pantai selatan,
wahhh jangan tanya. Begitu sedikit ceritanya, saat menemani Penulis
berjalan bersama istrinya yang tampak kelelahan.
Pantai Siung kami tinggalkan pukul 3 sore, belum puas...belum
lihat matahari-nya. Dalam hati, aku pasti balik lagi, buat sekedar
pasang tenda, buat perapian, obor2 disekeliling tenda.....lalu
menatap deburnya ombak dikegelapan malam dan pagi menyusuri pantai,
sambil mendaki bukit...buat sekedar menapak karang-karangnya...atau
memanjatnya....wuiihhhh........trus berlari ditepian pantai-nya
yang sepi, bermain pasir putih dan hitam......mengambil kepiting?
Atau kulit kerangnya yang bertebaran. Trus siang bisa ikutan
mancing sama nelayan, sekedar menikmati dari atas, mereka mengambil
rumput laut ditengah laut, dijadikan kerupuk rumput laut. Jangan
tanya kalau pesan....kudu 3 bulan....wahhhhhhhhhh kapan
makannya????
salam JOGJA,
Lia Mustafa
|