Login

 

 
 

GPS device: GPS GPT-600 (Sirf - III)

 artikelforum

 

Penulis: Buyung Akram, Kamis, 01 Januari 1970 Telah dilihat: 10453x; Tanggapan: 6 

 


[navigasi.net] GPS device - GPS GPT-600 (Sirf - III)
Gambar 1: GPS Bluetooth ini memiliki dimensi yang kecil dan bobot yang ringan namun dengan kepekaan atau tingakt sensitifitas yang cukup tinggi terhadap sinyal GPS

- 20 channel all-in-view tracking
- Very high sensitivity: -159 dBm
- Built-in WAAS/ EGNOS demodulator
- Extremely fast TTFF (time to first fix)
- Superior sensitivity for urban canyon & foliage environment
- With LED indictors for GPS, Battery and Bluetooth status
- Built-in low noise high sensitivity active patch antenna
- Dimensions: 41mm (W) * 69mm (L) * 22mm (H)
- Weight: Less than 55 grams (with battery)


Sempat under estimate terhadap produk satu ini, saat seorang rekan menyuruh saya untuk mengujinya. "Ini barang bagus, dalam lift gedung ini masih bisa terima sinyal", ujarnya. Dalam lift masih bisa terima sinyal GPS Yang bener aja, namun ketika melihat bahwa lift tersebut sebagian berada disisi luar gedung dan terbuat dari kaca, ya nggak seberapa heran juga, karena itu berarti masih terdapat ruang bagi GPS untuk 'melihat langit secara langsung' (line off sight). Terbesit rasa penasaran untuk menguji coba GPS ini dikarenakan telah terdapat logo Sirf Star III yang disandangnya. Sirf Star III merupakan acuan dasar bagi produk GPS yang menyandangnya sebagai tanda bahwa GPS terkait memiliki sensitifitas cukup tinggi dalam menangkap sinyal satelit GPS.


[navigasi.net] GPS device - GPS GPT-600 (Sirf - III)
Gambar 2: Senditifitasnya yang tinggi, memungkinkan GPS ini bebas ditaruh dimanapun dibagian dalam mobil

Berhubung aplikasi yang saya gunakan adalah Garmin Que sedangkan produk GPS ini bukan keluaran Garmin, maka diperlukan aplikasi emulator yang nantinya bisa menjembatani (baca: berkomunikasi) antara GPS bukan merek Garmin dengan aplikasi Garmin Que.

Berdasarkan artikel "Meng-Garmin-kan iPaq 6515" dan "Patch untuk software Garmin Que", sayapun memutuskan untuk mengunduh terlebih dahulu aplikasi GPSProxy, GPSGate dan PHM Registry Editor. Ternyata aplikasi GPSProxy versi terbaru tidak lagi memerlukan GPSGate dan proses instalasinyapun jauh lebih mudah sebagaimana seperti yang telah dijelaskan cukup detil pada artikel dari situs malsingmaps.

Ok, proses instalasi sudah selesai dilakukan,  sekarang tinggal mengujinya dilapangan. Proses pengujian saya lakuakn saat perjalanan pulang dari kantor (jakarta) ke rumah (bogor), melewati tol Pondok Indah dan Jagorawi. Kebetulan mobil saya pada kaca bagian depannya dilapisi kaca film merek V-Kool. Sebuah merek yang bisa menghambat sinyal GPS hingga ketitik nol. Selama ini saya menggunakan re-radiating antena untuk menerima sinyal  GPS dari luar mobil, untuk kemudian dipancarkan kembali kedalam mobil. Dengan metode ini perangkat GPS yang berada didalam mobil bisa menerima sinyal satelit layaknya berada  diluar mobil. Mencoba mengaktifkan GPS, ternyata saya memperoleh waktu akuisisi yang cukup singkat. Terlebih ketika nilai akurasi yang ditampilkannya menunjukkan angka 3,20 meter. Wow, sebuah angka yang mengagumkan mengingat selama ini dengan menggunakan GPS 10 (Garmin) hanya 'mentok' di 5,8 meter.

Selanjutnya reradiating antena saya matikan dengan cara mencabut sumber tenaganya dari cigarette lighter. Dan benar saja, sinyal GPS langsung sirna dari layar PDA seperti yang ditunjukkan pada gambar paling kiri dari Gambar 2. Tapi tunggu dulu, memang signal bar strength meter yang menunjukkan kekuatan sinyal satelit GPS yang diterima oleh perangkat GPS ini, sama sekali tidak ada yang muncul, alias nol. Namun terlihat keanehan yakni berupa akurasi yang hanya berkurang sedikit, yakni menjadi 5,20 m dan tidak jarang akurasi naik kembali ke 3,20 m. Aplikasi Garmin Que-pun masih mampu menampilkan posisi dimana saat itu berada sebagaimana seharusnya. Dan ketika mobil mulai bergerak, posisi pointer map dilayar PDA masih berada pada tempat yang sesuai alias berfungsi dengan benar. Suatu hal yang aneh, namun ketika saya melihat aplikasi GPSProxy, ternyata masih terdapat sinyal GPS dengan kekuatan kecil.
Penasaran saya pindahkan GPS device-nya, kebawah kursi penumpang yang ternyata masih bisa menerima sinyal satelit GPS meskipun cukup lemah. Dengan kondisi GPS dibawah kursi penumpang sayapun mencoba menjalankan mobil dan boleh dibilang aplikasi Garmin Que masih berfungsi dengan baik.


[navigasi.net] GPS device - GPS GPT-600 (Sirf - III)
Gambar 4: Hasil ujicoba dengan aplikasi Garmin Que, yang mampu memberikan keakurasian < 4 meter

Hanya saja saat berada didalam tunnel yang  banyak terdapat didaerah tol Pondok Indah, akurasi GPS langsung drop ke 200 meter sebelum akhirnya dinyatakan hilang secara total. Namun begitu keluar dari tunnel, langsung bisa mengakuisisi sinyal GPS dengan cukup cepat. Penempatan GPS dengan posisi dibawah jok penumpang tanpa reradiating antena menghasilkan akurasi yang cenderung berubah-ubah, bahkan nilai altimeter (data ketinggian) cenderung salah -> bernilai negatif padahal jelas-jelas saya sedang berada di daratan, bukan dibawah permukaan laut. Hal ini disebabkan banyak sekali terjadi dilusi sinyal satellit sehingga proses kalkulasi yang terjadi cenderung tidak tepat. Meskipun demikian setidaknya perangkat GPS ini masih mampu memberikan informasi cukup baik pada posisi dimana perangkat GPS lainnya (non Sirf III) sudah menyerah alias blackout untuk menerima sinyal dari satelit GPS.

Kesimpulannya: Dengan harga yang cukup murah, perangkat GPS seri GPT600 ini memberikan kinerja yang cukup memuaskan. Meskipun masih bisa bekerja cukup baik saat digunakan didalam mobil yang menggunakan kaca film V-Kool, namun sinyal GPS yang diterima benar-benar telah berkurang cukup banyak dan rentan hilang saat berada didalam tunnel maupun dibawah jembatan layang/tol. Meletakkan perangkat GPS ini diluar mobil menjadikannya lebih terjamin dari proses kehilangan sinyal satelit. Sayangnya, tidak ada magnet kuat seperti apa yang ada di GPS10 menjadikan produk ini tidak bisa menempel secara kuat di badan mobil. Penggunaan reradiating antena nampaknya masih merupakan solusi terbaik, atau setidaknya bisa menggunakan antena eksternal MMCX yang telah tersedia port-nya pada perangkat GPS ini.

navigasi.net 2003 - 2024