| | | | | | |
| | | [navigasi.net] GPS device - GPS GPT-600 (Sirf - III) Gambar 1: GPS Bluetooth ini memiliki dimensi yang kecil dan bobot yang ringan namun dengan kepekaan atau tingakt sensitifitas yang cukup tinggi terhadap sinyal GPS | | | | |
- 20 channel all-in-view tracking
- Very high sensitivity: -159 dBm
- Built-in WAAS/ EGNOS demodulator
- Extremely fast TTFF (time to first fix)
- Superior sensitivity for urban canyon & foliage
environment
- With LED indictors for GPS, Battery and Bluetooth status
- Built-in low noise high sensitivity active patch antenna
- Dimensions: 41mm (W) * 69mm (L) * 22mm (H)
- Weight: Less than 55 grams (with battery)
Sempat under estimate terhadap produk satu ini, saat
seorang rekan menyuruh saya untuk mengujinya. "Ini barang bagus,
dalam lift gedung ini masih bisa terima sinyal", ujarnya. Dalam
lift masih bisa terima sinyal GPS Yang bener aja, namun
ketika melihat bahwa lift tersebut sebagian berada disisi luar
gedung dan terbuat dari kaca, ya nggak seberapa heran juga,
karena itu berarti masih terdapat ruang bagi GPS untuk 'melihat
langit secara langsung' (line off sight). Terbesit rasa
penasaran untuk menguji coba GPS ini dikarenakan telah terdapat
logo Sirf Star III yang disandangnya. Sirf Star III merupakan
acuan dasar bagi produk GPS yang menyandangnya sebagai tanda
bahwa GPS terkait memiliki sensitifitas cukup tinggi dalam
menangkap sinyal satelit GPS.
| | | | | | |
| | | [navigasi.net] GPS device - GPS GPT-600 (Sirf - III) Gambar 2: Senditifitasnya yang tinggi, memungkinkan GPS ini bebas ditaruh dimanapun dibagian dalam mobil | | | | |
Berhubung aplikasi yang saya gunakan adalah Garmin Que
sedangkan produk GPS ini bukan keluaran Garmin, maka diperlukan aplikasi
emulator yang nantinya bisa menjembatani (baca: berkomunikasi)
antara GPS bukan merek Garmin dengan aplikasi Garmin Que.
Berdasarkan artikel "Meng-Garmin-kan
iPaq 6515" dan "Patch
untuk software Garmin Que", sayapun memutuskan untuk
mengunduh terlebih dahulu aplikasi GPSProxy,
GPSGate dan PHM Registry
Editor. Ternyata aplikasi GPSProxy versi terbaru tidak lagi
memerlukan GPSGate dan proses instalasinyapun jauh lebih mudah
sebagaimana seperti yang telah dijelaskan cukup detil pada
artikel dari situs
malsingmaps.
Ok, proses instalasi sudah selesai dilakukan, sekarang
tinggal mengujinya dilapangan. Proses pengujian saya lakuakn saat
perjalanan pulang dari kantor (jakarta) ke rumah (bogor),
melewati tol Pondok Indah dan Jagorawi. Kebetulan mobil saya pada
kaca bagian depannya dilapisi kaca film merek V-Kool. Sebuah
merek yang bisa menghambat sinyal GPS hingga ketitik nol. Selama
ini saya menggunakan re-radiating antena untuk menerima sinyal
GPS dari luar mobil, untuk kemudian dipancarkan kembali
kedalam mobil. Dengan metode ini perangkat GPS yang berada
didalam mobil bisa menerima sinyal satelit layaknya berada
diluar mobil. Mencoba mengaktifkan GPS, ternyata saya
memperoleh waktu akuisisi yang cukup singkat. Terlebih ketika
nilai akurasi yang ditampilkannya menunjukkan angka 3,20 meter.
Wow, sebuah angka yang mengagumkan mengingat selama ini dengan
menggunakan GPS 10 (Garmin) hanya 'mentok' di 5,8 meter.
Selanjutnya reradiating antena saya matikan dengan cara
mencabut sumber tenaganya dari cigarette lighter. Dan
benar saja, sinyal GPS langsung sirna dari layar PDA seperti yang
ditunjukkan pada gambar paling kiri dari Gambar 2. Tapi tunggu
dulu, memang signal bar strength meter yang menunjukkan
kekuatan sinyal satelit GPS yang diterima oleh perangkat GPS ini,
sama sekali tidak ada yang muncul, alias nol. Namun terlihat
keanehan yakni berupa akurasi yang hanya berkurang sedikit, yakni
menjadi 5,20 m dan tidak jarang akurasi naik kembali ke 3,20 m.
Aplikasi Garmin Que-pun masih mampu menampilkan posisi dimana
saat itu berada sebagaimana seharusnya. Dan ketika mobil mulai
bergerak, posisi pointer map dilayar PDA masih berada
pada tempat yang sesuai alias berfungsi dengan benar. Suatu hal
yang aneh, namun ketika saya melihat aplikasi GPSProxy, ternyata
masih terdapat sinyal GPS dengan kekuatan kecil.
Penasaran saya pindahkan GPS device-nya, kebawah kursi penumpang
yang ternyata masih bisa menerima sinyal satelit GPS meskipun
cukup lemah. Dengan kondisi GPS dibawah kursi penumpang sayapun
mencoba menjalankan mobil dan boleh dibilang aplikasi Garmin Que
masih berfungsi dengan baik. | | | | | | |
| | | [navigasi.net] GPS device - GPS GPT-600 (Sirf - III) Gambar 4: Hasil ujicoba dengan aplikasi Garmin Que, yang mampu memberikan keakurasian < 4 meter | | | | |
Hanya saja saat berada didalam tunnel yang
banyak terdapat didaerah tol Pondok Indah, akurasi GPS
langsung drop ke 200 meter sebelum akhirnya dinyatakan hilang
secara total. Namun begitu keluar dari tunnel, langsung
bisa mengakuisisi sinyal GPS dengan cukup cepat. Penempatan GPS
dengan posisi dibawah jok penumpang tanpa reradiating
antena menghasilkan akurasi yang cenderung berubah-ubah, bahkan
nilai altimeter (data ketinggian) cenderung salah ->
bernilai negatif padahal jelas-jelas saya sedang berada di
daratan, bukan dibawah permukaan laut. Hal ini disebabkan banyak
sekali terjadi dilusi sinyal satellit sehingga proses kalkulasi
yang terjadi cenderung tidak tepat. Meskipun demikian setidaknya
perangkat GPS ini masih mampu memberikan informasi cukup baik
pada posisi dimana perangkat GPS lainnya (non Sirf III) sudah
menyerah alias blackout untuk menerima sinyal dari satelit
GPS.
Kesimpulannya: Dengan harga yang cukup murah, perangkat GPS
seri GPT600 ini memberikan kinerja yang cukup memuaskan. Meskipun
masih bisa bekerja cukup baik saat digunakan didalam mobil yang
menggunakan kaca film V-Kool, namun sinyal GPS yang diterima
benar-benar telah berkurang cukup banyak dan rentan hilang saat
berada didalam tunnel maupun dibawah jembatan layang/tol.
Meletakkan perangkat GPS ini diluar mobil menjadikannya lebih
terjamin dari proses kehilangan sinyal satelit. Sayangnya, tidak
ada magnet kuat seperti apa yang ada di GPS10 menjadikan produk
ini tidak bisa menempel secara kuat di badan mobil. Penggunaan
reradiating antena nampaknya masih merupakan solusi
terbaik, atau setidaknya bisa menggunakan antena eksternal MMCX
yang telah tersedia port-nya pada perangkat GPS
ini.
|