Bagi yang hobby cross country, camping, hiking dan semua yang
berbau outdoor adventure, tempat ini merupakan salah satu tempat
yang menarik untuk di singgah.
Hutan Taman Eden merupakan hutan tropis yang masih sangat
‘perawan’ dimana masih sangat jarang di kunjungi oleh
manusia. Objeck wisata ini kelihatannya masih sangat sedikit di
ketahui oleh masyarakat luas. Dari foto-foto yang terpampang di
pintu masuk ke hutan, bisa di ambil kesimpulan bahwa yang telah
berkunjung kesana hanyalah masyarakat dari kota P.Siantar (kota
terdekat dengan kota Prapat) serta masyarakat sekitarnya. Pemandu
jalan mengakui pernah beberapa kali membawa turis luar negeri
kesana tetapi sangat jarang sekali.
| | | | | | |
| | | [navigasi.net] Flora&Fauna - Hutan Taman Eden | | | | |
Kami beranggotakan 20 orang melakukan perjalanan dari Kota
Medan, singgah di kota P. Siantar untuk makan malam, melalui kota
Prapat dan sampai di Taman Eden sekitar jam 1 dini hari. Taman Eden
ini terletak 14km dari kota Prapat. Arah ke kota Porsea dan Balige
dari kota Prapat.
Setelah menegak secangkir teh manis yang di sungguhkan oleh
penjaga hutan yang telah tinggal di sana selama beberapa generasi,
kami langsung melakukan perjalanan masuk kedalam hutan dengan
penerangan senter. Perjalanan di lakukan dengan santai, melalui
jalan setapak yang biasanya di lalui oleh penduduk setempat. Dengan
melalui sungai, rintangan pohon tumbang, tanah lembek sampailah
kami ke tempat perkemahan. Perjalanan 4,7 km yang kami tempuh 3,5
jam ini mengingatkan saya pada saat ospek kuliahan. Ada olahraga
memanjat, jalan jongkok, merayap, meloncat dan lainnya.
Setelah api unggun di hidupkan barulah kami membangun tenda di
sekitar api unggun tersebut. Dengan ber-atap langit dan di selimuti
oleh sleeping bag kami semua terpulas hingga pagi harinya.
GPS yang saya gunakan adalah CF GPS dengan PocketPC, selama
perjalanan saya coba mencari signal tetapi tidak dapat karena
terhalang oleh pohon-pohon. Pagi harinya baru dapat 3 satelit
karena di daerah camping merupakan tempat khusus yang telah di buka
sekitar 50m2. Setelah sarapan popmie perjalanan kami lanjutkan ke
tempat tujuan yakni Air Terjun 7 Tingkat. Perjalanan ke sana 2.47km
serasa lebih berat dari pada perjalanan pertama yang lebih jauh
berhubung medan yang di lalui lebih sulit. Terdapat lembah curam
yang harus di lalui. Pada pagi hari baru saya amati ternyata
terdapat tanda-tanda pada pohon-pohon sepanjang jalan yang menjadi
panduan arah sehingga kita tidak tersesat. Setelah berjalan lebih
kurang 4 jam, kami baru sampai ke tempat Air Terjun tersebut. Bila
di hitung memang terdapat 7 tingkatan air di tempat tersebut.
| | | | | | |
| | | [navigasi.net] Flora&Fauna - Hutan Taman Eden | | | | |
Air di sungai hutan tersebut sangat segar dan menjadi sumber air
minum bagi kami semua supaya terhindar dari dehidrasi selama
perjalanan ini. Karang batu yang kami lalui ketika menuju ke air
terjun agak berlumut dan sangat licin. Ini menandakan bahwa tempat
tersebut jarang sekali di datangi oleh orang. Kami mandi dan makan
di air terjun tersebut sambil mengambil gambar-gambar pemandangan
yang indah di tempat itu.
Setelah ber-istirahat 2 jam di tempat tersebut, kami melakukan
perjalanan dengan rute yang sama untuk kembali ke civilization.
Total perjalanan kembali dengan istirahat sebentar bila terlalu
capai adalah 7jam. Sambil menulis artikel ini, tangan saya masih
sibuk mengusap Counterpain di kaki dan bahu saya yang
pegal-pegal.
Salam,
Ramli Lau (ramli@id-pocketpc.com), di Medan
|