Terletak 13 Km dari kota Klaten, menuju barat pada jalur jalan ke
Yogyakarta dan 17 Km dari Yogya menuju timur pada jalur jalan ke
kota Klaten/Surakarta,Candi Prambanan atau Candi Rara Jonggrang
adalah candi Hindu terbesar di Jawa Tengah. Secara administratif
kompleks candi ini berada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah
Istimewa Yogyakarta. Masyarakat menyebut candi ini dengan nama
candi Larajonggrang, suatu sebutan yang sebenarnya keliru. Rara
dalam bahasa Jawa untuk menyebut anak gadis. Dalam cerita rakyat,
Rara Jonggrang dikenal sebagai putri Prabhu Ratubaka yang namanya
diabadikan sebagai nama peninggalan kompleks bangunan di perbukitan
Saragedug sebelah selatan Candi Prambanan.
| | | | | | |
| | | [navigasi.net] Budaya - Candi Prambanan | | | | |
Dikisahkan dalam cerita tersebut ada seorang raksasa bernama
Bandung Bandawasa yang memiliki kekuatan supranatural. Dia ingin
mempersunting putri Rara Jonggrang. Untuk itu dia harus membuat
candi dengan seribu arca didalamnya dalam waktu satu malam.
Permintaan tersebut dipenuhi oleh Bandung Bandawasa, namun Rara
Jonggrang curang sehingga pada saat yang ditentukan candi itu belum
selesai, kurang sebuah arca lagi. Bandung Bandawasa marah dan
mengutuk putri Rara Jonggrang menjadi pelengkap arca yang keseribu.
Arca tersebut dipercayai sebagai arca Durgamahisasuramardhini yang
berada di bilik utara Candi Siwa.
Kompleks Candi Prambanan mempunyai 3 halaman, yaitu halaman
pertama berdenah bujur sangkar, merupakan halaman paling suci
karena halaman tersebut terdapat 3 candi utama (Siwa, Wisnu,
Brahma), 3 candi perwara, 2 candi apit, 4 candi kelir, 4 candi
sudut/patok. Halaman kedua juga berdenah bujur sangkar, letaknya
lebih rendah dari halaman pertama. Pada halaman ini terdapat 224
buah candi perwara yang disusun atas 4 deret dengan perbandingan
jumlah 68, 60, 52, dan 44 candi. Susunan demikian membentuk susunan
yang konsentris menuju halaman pusat.
| | | | | | |
| | | [navigasi.net] Budaya - Candi Prambanan | | | | |
Seni hias yang sangat menarik di kompleks Candi Prambanan ini
adalah hiasan-hiasan yang berupa relief arca dewa Lokapala (8 dewa
penjaga arah mata angin) yang dipahatkan pada dinding luar kaki
Candi. Disamping itu, juga terdapat relief cerita Ramayanadan
Kresnayana. Relief Ramayana dipahatkan pada dinding dalam pagar
langkan Candi Siwa di candi Brahma. Relief Kresnayana dipahatkan
pada dinding dalam pagar langkan Candi Wisnu. Selain relief arca
Dewa Lokapala, relief Ramayana, dan Kresnayana, seni hias di
kompleks Candi Prambanan yang menonjol adalah hiasan yang lazim
disebut motif prambanan, yaitu suatu hiasan pada batur candi yang
berupa seekor singa yang dalam posisi duduk diapit oleh pohon
kalpataru (= pohon hayati/pohon kehidupan). Hiasan semacam ini
hanya terdapat di candi Prambanan sehingga disebut dengan motif
candi prambanan. Hiasan-hiasan lainnya yang banyak menghiasi
dinding luar batur candi adalah pohon kalpataru yang diapit
sepasang mahluk kayangan yang lazim disebut kinara-kinari (= mahluk
berkepala manusia berbadan burung). Di sekitar candi Prambanan
dapat dikunjungi pula beberapa candi Budha seperti candi Sajiwan,
candi Lumbung, candi Sewu dan candi Plaosan. Selama bulan Mei
sampai Oktober pada saat bulan purnama di plataran terbuka candi
Prambanan diadakan Sendratari Ramayana yang dimulai pada pukul
19.00 - 21.00 wib.
|