Kolam Segaran tak jauh dari Kecamatan Trowulan, tepatnya di Desa
Trowulan Kabupaten Mojokerto, situs yang paling gampang untuk
dikunjungi dari semua situs Majapahit yang terdapat di daerah ini,
tepatnya 500 meter ke arah selatan dari Jalan Raya Propinsi
Mojokerto Jombang. Merupakan kolam purba peninggalan pada masa
Kerajaan Majapahit, 7 abad yang silam.
 | |  | |  | | |
| | | [navigasi.net] Budaya - Kolam Segaran Menempati area 375m x 175m, boleh dibilang merupakan tempat yang cukup luas untuk aktivitas memancing disamping kunjungan wisata budaya | |  | |  |
Minggu Siang yang terik ini saya berkesempatan berkunjung
kesana, terlihat puluhan orang duduk di pinggir kolam raksasa atau
yang biasa disebut Kolam Segaran, terlihat pancing yang mengarah ke
kolam, dan bungkusan yang berisi umpan ikan, tak jarang diantara
mereka rela datang subuh hanya untuk memancing atau menjala, walau
ikan yang terdapat dikolam tidak begitu banyak.
Kabar burung yang beredar, terkadang diantara para
pemancing/penjala ikan di Kolam Segaran ini, pernah menemukan piring dan sendok emas di
dalam jaring. Sayangnya, ketika benda itu akan diambil tanpa
lambaran ilmu, tiba-tiba lenyap. Mereka yakin, piring dan sendok
emas itu benda gaib peninggalan Majapahit masa pemerintahan Prabu
Hayam Wuruk. Kata nelayan setempat, sering sekali jaring yang
mereka tebarkan ke kolam menyangkut benda keras. Ketika diangkat,
ternyata piring dan sendok emas yang berkilau ditimpa rembulan.
 | |  | |  | | |
| | | [navigasi.net] Budaya - Kolam Segaran Tebal tepian kolam yang mencapai 160 cm | |  | |  |
Konon, pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, Majapahit mengadakan
pesta besar karena kedatangan duta dari Tiongkok, angkatan perang
negeri Tartar. Raja menyuguhkan hidangan dengan perkakas dari emas,
mulai nampan, piring sampai sendok. Para tamu puas dan menilai,
Majapahit memang negara besar yang patur dihormati. Setelah pesta
usai, sebelum para tamu pulang, Hayam Wuruk ingin memperlihatkan
kekayaan kerajaan yang terkenal sebagai negeri gemah ripah loh
jinawi. Semua perkakas dari emas itu dibuang ke Kolam Segaran,
tempat dimana pesta itu dilangsungkan. Karena benda-benda itu
terkubur begitu lama, keberadaannya dikuasai makhluk gaib. Untuk
mengangkat harta karun itu bukan persoalan gampang karena harus
berhadapan dengan lelembut yang menguasai benda-benda tersebut
Percaya atau tidak itu tergantung dengan anda, daripada pusing
mikirin bongkahan atau cuilan emas, memang lebih baik berusaha
untuk mendapatkan ikan yang besar, inilah pendapat beberapa
pemancing yang dapat anda temui disana.
 | |  | |  | | |
| | | [navigasi.net] Budaya - Kolam Segaran Museum Balai Penyelamatan Arca yang tampak berdiri megah dan terawat cukup baik | |  | |  |
Menurut buku yang saya beli di Museum Balai Penyelamatan Arca
(S7.559650 - E112.381480 ), Kolam Segaran, pertama kali ditemukan
oleh Ir. Mac Lain Pont pada tahun 1926 ini yang berukuran panjang
375 meter, lebar 175 meter, tebal tepian 160 centimeter dengan
kedalaman 288 centimeter, selalu dipenuhi air ketinggian 150 hingga
200 centimeter selama musim penghujan. Menggunakan konstruksi batu
bata sebagai pembatas kolam, dan uniknya batu bata tersebut ditata
sedemikian rupa tanpa perekat hanya digosok gosokan satu sama
lainnya. Sumber air kolam didapat dari saluran air yang masuk
kekolam dan air hujan. Diduga dulunya kolam ini juga berfungsi
sebagai waduk dan penampung air, merupakan wujud kemampuan kerajaan
Majapahit akan teknologi bangunan basah, para ahli memperkirakan
kolam ini sama dengan kata “Telaga” yang disebutkan
dalam kitab Negarakertagama.
Bagaimana dengan anda, mau cari cuilan emas atau memancing ikan
? semua terserah anda 
sumber: “Mengenal peninggalan
Majapahit di daerah Trowulan” karya Drs. I. G. Bagus L Arnawa
|