Login

 

 
 

Artikel: Budaya - Kolam Segaran

 

 artikelgalerilokasiforum

 


[navigasi.net] Budaya - Kolam Segaran
Kolam Segaran yang terletak di desa Trowulan ini diminati sebagai tempat memancing

Telah dilihat: 7403x

Penulis

:

   ricky

Referensi

:

-

 

Lokasi

:

Trowulan;Trowulan;Mojokerto

Koordinat GPS

:

S7.557850 - E112.382000

Ketinggian

:

54 m

Fotografer

:

 

 

 

 

 

Tanggapan: 2 

 

 

Galeri: 4 

 


Kolam Segaran tak jauh dari Kecamatan Trowulan, tepatnya di Desa Trowulan Kabupaten Mojokerto, situs yang paling gampang untuk dikunjungi dari semua situs Majapahit yang terdapat di daerah ini, tepatnya 500 meter ke arah selatan dari Jalan Raya Propinsi Mojokerto Jombang. Merupakan kolam purba peninggalan pada masa Kerajaan Majapahit, 7 abad yang silam.

[navigasi.net] Budaya - Kolam Segaran
Menempati area 375m x 175m, boleh dibilang merupakan tempat yang cukup luas untuk aktivitas memancing disamping kunjungan wisata budaya

Minggu Siang yang terik ini saya berkesempatan berkunjung kesana, terlihat puluhan orang duduk di pinggir kolam raksasa atau yang biasa disebut Kolam Segaran, terlihat pancing yang mengarah ke kolam, dan bungkusan yang berisi umpan ikan, tak jarang diantara mereka rela datang subuh hanya untuk memancing atau menjala, walau ikan yang terdapat dikolam tidak begitu banyak.

Kabar burung yang beredar, terkadang diantara para pemancing/penjala ikan di Kolam Segaran ini, pernah menemukan piring dan sendok emas di dalam jaring. Sayangnya, ketika benda itu akan diambil tanpa lambaran ilmu, tiba-tiba lenyap. Mereka yakin, piring dan sendok emas itu benda gaib peninggalan Majapahit masa pemerintahan Prabu Hayam Wuruk. Kata nelayan setempat, sering sekali jaring yang mereka tebarkan ke kolam menyangkut benda keras. Ketika diangkat, ternyata piring dan sendok emas yang berkilau ditimpa rembulan.


[navigasi.net] Budaya - Kolam Segaran
Tebal tepian kolam yang mencapai 160 cm

Konon, pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, Majapahit mengadakan pesta besar karena kedatangan duta dari Tiongkok, angkatan perang negeri Tartar. Raja menyuguhkan hidangan dengan perkakas dari emas, mulai nampan, piring sampai sendok. Para tamu puas dan menilai, Majapahit memang negara besar yang patur dihormati. Setelah pesta usai, sebelum para tamu pulang, Hayam Wuruk ingin memperlihatkan kekayaan kerajaan yang terkenal sebagai negeri gemah ripah loh jinawi. Semua perkakas dari emas itu dibuang ke Kolam Segaran, tempat dimana pesta itu dilangsungkan. Karena benda-benda itu terkubur begitu lama, keberadaannya dikuasai makhluk gaib. Untuk mengangkat harta karun itu bukan persoalan gampang karena harus berhadapan dengan lelembut yang menguasai benda-benda tersebut

Percaya atau tidak itu tergantung dengan anda, daripada pusing mikirin bongkahan atau cuilan emas, memang lebih baik berusaha untuk mendapatkan ikan yang besar, inilah pendapat beberapa pemancing yang dapat anda temui disana.


[navigasi.net] Budaya - Kolam Segaran
Museum Balai Penyelamatan Arca yang tampak berdiri megah dan terawat cukup baik

Menurut buku yang saya beli di Museum Balai Penyelamatan Arca (S7.559650 - E112.381480), Kolam Segaran, pertama kali ditemukan oleh Ir. Mac Lain Pont pada tahun 1926 ini yang berukuran panjang 375 meter, lebar 175 meter, tebal tepian 160 centimeter dengan kedalaman 288 centimeter, selalu dipenuhi air ketinggian 150 hingga 200 centimeter selama musim penghujan. Menggunakan konstruksi batu bata sebagai pembatas kolam, dan uniknya batu bata tersebut ditata sedemikian rupa tanpa perekat hanya digosok gosokan satu sama lainnya. Sumber air kolam didapat dari saluran air yang masuk kekolam dan air hujan. Diduga dulunya kolam ini juga berfungsi sebagai waduk dan penampung air, merupakan wujud kemampuan kerajaan Majapahit akan teknologi bangunan basah, para ahli memperkirakan kolam ini sama dengan kata “Telaga” yang disebutkan dalam kitab Negarakertagama.

Bagaimana dengan anda, mau cari cuilan emas atau memancing ikan ? semua terserah anda

sumber: “Mengenal peninggalan Majapahit di daerah Trowulan” karya Drs. I. G. Bagus L Arnawa

navigasi.net 2003 - 2025